Jumat, 16 September 2016

Mengkaji Pembelajaran IPS dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Mengkaji Pembelajaran IPS dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  



Dosen Pengampu : Dr. Salamah, M.Pd. 
                                                  Mata Kuliah : Teori Pembelajaran IPS 

Disusun Oleh: 
Sudawan Supriadi               15155140015 
Debby Ariska Damayanti   15155140009 
Herniyanti                           15155140021 
Hatri Eva Surianti               15155140029 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS 
FAKULTAS PROGRAM PASCASARJANA 
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2015 


KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang landasan, konsep dan pengembangan kurikulum. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu. Dr. Salamah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Teori Pembelajaran IPS yang telah memberikan tugas ini kepada kami. kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pembelajaran IPS dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. 
 Yogyakarta , Oktober 2015 

 Penyusun 

BAB I PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah 
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sarat dengan tuntutan yang mendasar, karena harus menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum pendidikan IPS untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah merupakan bentuk penyederhanaan, penyesuaian, seleksi modifikasi, dan disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang dioganisir dan disajikan secara ilmiah pedagogis/psikologis, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tingkat pendidikan dasar dan menengah, dan untuk mendukung tujuan nasional pendidikan di Indonesia yang berdasarkan Pancasila. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas dapat kami rumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Apakah hakekat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Apa tujuan pembelajaran IPS dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 3. Bagaimana pembelajaran IPS dalam KTSP C. Tujuan Makalah Dengan makalah ini penulis bertujuan agar dapat memahami tentang pembelajaran IPS dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). D. Manfaat Makalah 1. Sebagai bahan kajian tentang pembelajaran IPS dalam KTSP 2. Dapat memahami lebih dalam tentang pembelajaran IPS dalam KTSP. 

  BAB II PEMBAHASAN 
A. Pembelajaran IPS 
1. Hakekat Pembelajaran IPS 
Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya. Disampnig itu siswa dibimbing untuk mengembangkan rasa bangga terhadap warisan budaya yang positif dan kritis terhadap yang negatif. Serta memiliki kepedulian terhadap keadilan sosial, proses demokrasi, dan kelanggengan ekologis Melalui pembelajaran IPS siswa didorong secara aktif menelaah interaksi antara kehidupan dilingkungannya, kini dan masa yang akan datang, menelaah gejala-gejala lokal, regional, dan global dengan memanfaatkan ketrampilan pengkajian sosial. Untuk mengembangkan pengetahuan yang relevan mereka juga menelaah nilai-nilai proses demokratis keadilan sosial, dan kelanggengan ekologis untuk menimbang isu-isu moral dan etis bagi pengembangan kepedulian tentang nilai-nilai dan hakekat nila-nilai masyarakat. Melalui kegiatan telaah pengetahuan dan peran serta para siswa diharapkan mampu memahami dunia yang selalu berubah di sekelilingnya dilihat dari tempat, budaya dan pemanfaatan sumber daya serta sistem fisik dan sosial masa lalu, kini, dan masa datang. Dengan berbekal pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai tersebut, para siswa diharapkan dapat mengambil keputusan sebagai warga yang aktif, yang secara kultural, beranekaragam dalam masyarakat demokratis di dunia yang merdeka. Selanjutnya mereka diharapkan dapat berperilaku sesuai dengan keputusan yang tanggungjawab, secara individual maupun sosial, untuk mendarmabaktikan hasilnya bagi masa datang yang lebih baik bagi semua orang. Pada jenjang sekolah dasar, penyajian IPS dilakukan secara terpadu karena perspektif siswa pada usia sekolah dasar lebih cenderung pada hal-hal bersiafat konkret dan utuh, pada jenjang berikutnya geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi antropologi berdiri sendiri sebagai mata pelajaran, namun dalam pengkajiannya tidak memisahkan secara ketat antara masing-masing mata pelajaran, artinya prinsip pokok bahwa semua fenomena dapat dilihat secara utuh melalui tinjauan diri berbagai segi tetap dipertahankan. Hasil ini untuk mendorong agar siswa dapat memahami fenomena sosial dan semua aspek yang terkait secara holistik. Cara seperti ini lebih bermakna bagi kehiduapan siswa dalam upaya mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami fakta dan fenomena memecahkan masalah, dan mengantisipasi masa depan. Melaui pembelajaran IPS, diharapkan siswa menjadi matang secara emosional, berfikir rasional, memiliki ketrampilan sosial dan intelektual sehingga mampu melahirkan keputusan-keputusan yang tepat, berdasarkan situasi dan kondisi yang dialami. Dalam proses pembentukan jati diri dan pematangan kepribadian para siswa dibekali dengan ketrampilan sejarah yang memudahkan mereka belajar dari masa lampau untuk memaham masa kini sekaligus untuk merencanakan apa yang harus dilakukan dalam membangun masa depan yang lebih baik 
2. Tujuan Pembelajaran IPS 
Pembelajaran IPS bertujuan agar siswa mengembangkan sikap dan ketrampilan sosial yang berguna bagi kemajuan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui pengembangan kemampuan khusus sebagi berikut : 1) Mengembangkan pemahaman tentang gejala alam dan kehidupan sistem sosial, pengolahan sumber daya, dan perubahan berkelanjutan. 2) Mengembangkan ketrampilan, mengelola sumber daya dan kesejahteraan. 3) Mengembangkan kemampuan melakukan investigasi dan pola pikir kronologis untuk menganalisis hubungan sebab akibat dalm suatu rangkaian peristiwa yang terjadi. 4) Berempati dalam membangun pola interaksi dan beradaptasi dengan lingkungan alam, sosial, dan budaya. 5) Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan masyarakat dan lingkungan, cinta tanah air, menghargai perbedaan, persamaan hak dan kesetaraan gender. 6) Membiasakan diri berfikir secara rasional, membangun kehidupan masyarakat yang harmonis, mengantisipasi terjadinya konflik dan memecahkan masalah dengan mengguankan ketrampilan sosial. B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Istilah kurikulum pada zaman Yunani kuno, berasal dari kata “Curere” yang berarti “tempat pertandingan”. Kurir artinya pelari yang bertugas menyampaikan berita dari suatu tempat ke tempat lain. Kurikulum diartikan “jarak yang harus ditempuh dalam suatu perlombaan lari” atau “rara cource”. Analog dengan makna di atas, kurikulum dalam pendidikan, diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran dan materi yang harus dikuasai peserta didik untuk memperoleh ijazah tertentu (Darsono 2000:126). Kurikulum adalah perangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan amanat Peratuarn Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menegah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta pedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Dan kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan, dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat BSNP. Sebagaiman panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), KTSP ada empat komponen yaitu : 1) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan pendidikan umum seberikut : a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 2) Struktur dan muatan KTSP Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam standar isi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajran sebagai berikut : 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. 2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4) Kelompok mata pelajaran estetika 5) Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga dan kesehatan. Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau Kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7. Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada stuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam isi kurikulum. 3) Kalender pendidikan Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi. 4) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pendidikan Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok, Kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian C. Pembelajaran IPS Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum pendidikan IPS untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan bentuk penyederhanaan, penyesuaian, seleksi, modifikasi dan disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pendagogis/psikologis, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tingkat pendidikan dasar dan menengah, dan untuk mendukung tujuan nasional pendidikan di Indonesia, yang berdasarkan Pancasila. Dalam kurikulum 2006 bidang studi IPS pendidikan dasar dan menegah berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasioanal tentang gejal-gejal sosial, serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dimasa lampau dan masa kini. Sumber bahan IPS berasal dari geografis, sejarah, ekonomi, antropologi, politik dan sosiologi. Dalam menganalisa menyelesaikan masalah-masalah sosial digunakan : Pendekatan geografis, maksudnya apakah suatu fenomena atau masalah sosial yang ada disebabkan oleh faktor-faktor geografis 

a. Pendekatan sejarah, maksudnya apakah fenomena atau masalah sosial yang ada dikaitkan dengan peristiwa masa lampau sehingga dapat dikurangi beban masa yang datang. 
b. Pendekatann ekonomi, maksudnya pembahasan suatu masalah atau fenomena sosial melalui nilai-nilai dan faktor ekonomi sebagai unsur yang mempengaruhinya. 
c. Pendekatan antropologi, dengan mengajak para siswa untuk memahami dan menghargai nilai, norma dan budaya suatu masyarakat tertentu. 
d. Pendekatan ilmu politik, maksudnya menggunakan konsep pemerintah kenegaraan proses politk dan dalam rangka memupuk kesadaran siswa terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara. 
e. Pendekatan sosiologi, maksudnya pembahasan fenomena sosial dalam rangka memupuk dan mengembangkan kesadaran siswa untuk memahami dan berbuat sebagai anggota masyarakat. 

   Dalam hal muncul masalah sosial aktual di masyarakat sekitar kita dapat dibahas bagaimana terjadi dan bagaimana pemecahannya dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial yang mendukungnya. Tujuannya agar para siswa dipupuk kepekaannya terhadap masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya. Dalam pembelajaran IPS siswa harus dibiasakan menghayati berbagai peristiwa dalam masyarakat sekitar (lokal, regional dan global). Serta bagaimana masing-masing anggota masyarakat sesuai dengan profesinya mengambil peran untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk keperluan mewujudkannya diperlukan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan bersama atas dasar kesadaran bahwa setiap anggota masyarakat menyadari perannya masing-masing dan saling bergantung. Upaya merancang kurikulum IPS yang memberikan kemampuan untuk membangun perspektif pribadi, perspektif akademik, perspektif plural, perspektif global. a) Perspektif pribadi yang memberikan kemapuan siswa melihat secara utuh peamsalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di sekitarnya dan dunia. b) Perspektif akademik, melalui implementasi pembelajaran yang nyata. c) Perspektif plural, melalui fenomena berdasarkan adanya perbedaan suku, agama, dan ras (SARA). d) Perspektif global, termasuk pengetahuan, ketrampilan dan komitmen untuk hidup bijak dalam dunia yang memiliki sumberdaya alam terbatas dan diwarnai perbedaan kultur. 

  BAB III PENUTUP 
 A. Kesimpulan 
1. Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagimana individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pembelajaran IPS siswa didorong secara aktif menelaah interaksi antara kehidupan dilingkungannya, kini dan masa yang akan datang, menelaah gejala-gejala lokal, regional dan global dengan memanfaatkan ketrampilan pengkajian sosial. 
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan pendidikan umum sebagai berikut : tujuan pendidikan dasar, tujuan pendidikan menengah, dan tujuan pendidikan menegah kejuruan. 
3. Pembelajaran IPS Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam kurikulum 1994 bidang studi IPS pendidikan dasar dan menengah berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial, serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dimasa lampau dan masa kini. Sumber bahan IPS berasal dari geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, politik, dan sosiologi. 

B. Saran 
Dalam pembelajaran IPS guru diharapakn mampu mengembangkan peserta didik untuk mampu dan bersikap rasional tentang gejala-gejala sosial, serta mampu mengembangkan masyarakat Indonesia ke masyarakat dunia. 

  DAFTAR PUSTAKA 

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press. 
KBK,2002 Kurikulun Berbasis Kelas, Pusat Kurikulum Balitbang, Depdiknas Jakarta. 
Martinis Yamin, 2007, Desain Pembelajaran Berbasis Tingakt Satuan Pendidikan Jambi. 
Masnur Muslih, 2007, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual, Malang. 
Mulyasa, 2010,Kurikulum Tingakt Satuan Pendidikan, Bandung. 
Saidihardjo, 1992 Pengembangan Kurikulum Bidang Studi Dalam FPIPS dan Jurusan IPS      Universitas, Konaspi.

PROSES ISLAMISASI DI JAWA SEJAK MASA PASCA KERUNTUHAN MAJAPAHIT

MAKALAH PROSES ISLAMISASI DI JAWA SEJAK MASA PASCA KERUNTUHAN MAJAPAHIT Mata Kuliah            : Konsep Teori dan Pemikiran...