BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengadakan
analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah dasar
untuk dapat menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu
perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data
tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase, serta
trendnya, penganalisa menyadari bahwa beberapa ratio secara individu akan
membantu dalam menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan suatu
perusahaan
2. Rumusan Masalah
Dalam hal ini, masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang :
a. Apa pengertian analisa ratio ?
b. Bagaimana cara menghitung ratio ?
3. Tujuan
Salah satu tujuan dari pembelajaran mata kuliah analisis laporan keuangan dengan tema analisa ratio pada saat ini adalah
bagaimana kita dapat mengembangkan suatu perusahaan supaya menjadi
lebih maju dan berkembang pesat, dan mampu bersaing. Kita sebagai
penerus generasi bangsa mampu membangun kemajuan negara melalui
perekonomian baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISA RATIO
Pengertian ratio adalah merupakan alat yang dinyatakan dalam arithmetical term
yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
financial. Sedangkan analisa ratio adalah suatu cara untuk menganalisa
hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dari
analisa ini merupakan dasar untuk dapat menintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
Dua cara perbandingan :
Membandingkan
rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang
lalu (ratio histories) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk
waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
Membandingkan
ratio-ratio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari
perusahaan lain yang sejenis atau industry (ratio industry/standart)
untuk waktu yang sama.
Analisa
rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat
terutama apabila ratio tersebut dibandingkan dengan angka ratio
pembanding yang digunakan sebagai standar.
1) Dasar Pembandingan Angka Ratio
Dengan
menggunakan analisa ratio dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat
likwiditas, solvabilitas, keefektifan operasi serta deraja keuntungan
suatu perusahaan.
Perbedaan-perbedaan
dalam data keuangan dan hasil operasi dari berbagai perusahaan yang
sejenis mungkin disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Perbedaan
letak perusahaan dengan tingkat harga dan biaya operasi yang
berbeda-beda, seperti besar kecilnya perusahaan suatu perusahaan yang
mempunyai ukuran yang sama tetapi yang satu terletak di medan dan lainnya terletak di Yogyakarta akan berakibat ratio yang dihitung juga akan berbeda.
b. Jumlah
aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang
digunakan dalam operasi mungkin berbeda dengan perusahaan yang lain, ada
yang aktivanya atau alat-alat yang digunakan untuk operasi hanya
menyewa sehingga operating assetnya kecil. Kemungkinan yang lain yaitu
adanya perusahaan yang memiliki alat-alat operasi atau aktiva tetap yang
melebihi dari kebutuhannya.
c. Adanya perbedaan umur kekayaan yang dimiliki di antara perusahaan-perusahaan tersebut.
d. Perbedaan
kebijaksanaan yang dilakukan untuk masing-masing perusahaan baik dalam
menaksir umur kegunaan suatu aktiva tetap, metode depresiasi dan metode
penilaiannya.
e. Perbedaan
struktur permodalan yang dimiliki perusahaan-perusahaan yang
bersangkutan, ada perusahaan yang modalnya sebagian besar merupakan
modal sendiri. Ada juga yang dari kreditur sehingga beban bunga yang ditanggung cukup besar.
f. Perbedaan
system dan prosedur akuntansi yang digunakan termasuk perbedaan
klasifikasi biaya klasifikasi rekening dalam penyajian laporan keuangan
serta periode akuntansi (tahun buku).
1. Penggolongan Angka Ratio
Berdasarkan sumber datanya maka angka ratio dapat dibedakan antara :
a) Ratio-ratio
neraca (balance sheet ratios) yang tergolong dalam kategori ini adalah
semua ratio yang datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya
current ratio, acid test ratio.
b) Ratio-ratio
laporan rugi laba (income statement ratios) yaitu angka-angka ratio
yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan rugi-laba,
misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan
lain sebagainya.
c) Ratio-ratio
antar laporan (interstatement ratios) ialah semua angka ratio yang
penyusunannya datanya berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan
rugi-laba, misalnya tingkat perputaran persediaan (inventory turn over),
tingkat perputaran pihutang (account receivable turn over).
Tujuan
tiap penganalisa pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat
rentabilitas, solvabilitas, dan likwiditas dari perusahaan yang
bersangkutan.
2. Ratio Modal Kerja atau Likwiditas
Tidak
hanya Bank dan kreditor jangka pendek saja yang tertarik (yang terutama
memperhatikan) terhadap angka-angka ratio modal kerja, yaitu ratio yang
digunakan untuk menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan
jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi management untuk
mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan.
Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang baik apabila mampu
1) Memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya; yaitu pada waktu ditagih (kewajiban-kewajiban terhadap pihak extern)
2) Memelihara modal kerja yang cukup operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern)
3) Membayar bunga dan devidend yang dibutuhkan
4) Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan
Untuk
menilai posisi keuangan jangka pendek (likwiditas) berikut ini
diberikan beberapa ratio yang dapat digunakan sebagai alat untuk
menganalisa dan menginterprestasikan data tersebut.
a. Current Ratio
Ratio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan adalah current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.
Pengurangan
jumlah hutang lancar dan aktiva lancar dalam jumlah yang sama akan
menaikkan atau mempertinggi current ratio yang dihitung, hal ini dapat
dibuktikan sebagai berikut :
Aktiva lancar Hutang lancar
Kas Rp 500.000,- Hutang Dagang Rp 1.250.000,-
Piutang dagang Rp 1.250.000,- Hutang wesel Rp 1.000.000,-
Piutang wesel Rp 1.000.000,- Hutang pajak Rp 500.000,-
Persediaan Rp 2.500.000,- Hutang gaji Rp 250.000,-
Jumlah Rp 6.000.000,- Jumlah Rp 3.000.000,-
b. Acid Test Ratio
Disebut juga Quick Ratio
yaitu Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena
persediaan memerlukan waktu yang relatip lama untuk direalisir menjadi
uang kas dan menganggap bahwa piutang segera dapat direalisir sebagai
uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likwid daripada
pihutang. Ratio ini lebih tajam daripada current ratio, karena hanya
membandingkan aktiva yang sangat likwid (mudah dicairkan atau diuangkan)
dengan hutang lancar. Jika current ratio tinggi tapi Quick rationya
rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan.
Berikut ini diberikan contoh perhitungan acid test ratio :
Quick assets
|
1977
|
1978
|
Kas …….
Surat-surat berharga (efek-efek) ……
Piutang …….
Total quick assets (a) …….
Total hutang (b) …….
|
Rp 100.500,-
Rp 150.000,-
Rp 375.000,-
|
Rp 60.00,-
Rp 150.000,-
Rp 420.000,-
|
Rp 625.500,-
|
Rp 630.000,-
| |
Rp 546.000,-
|
Rp 410.000,-
|
Acid test ratio
(Quick ratio) : a/b 1,1 : 1 1,5 : 1
Piutang yang
dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume
penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat
dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut
(turn over receivable), yaitu dengan membagi total penjualan kredit
(neto) dengan piutang rata-rata. Rata-rata piutang kalau memungkinkan
dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tiga
belas) atau tahunan yaitu saldo awal dimbath saldo tahun dibagi dua.
Gambaran menghitung perputaran piutang adalah sebagai berikut:
Penjualan kredit (netto) a….
Piutang :
Awal tahun ………….
Akhir tahun …………..
Rata-rata piutang (b)…………..
Tingkat piutang (a/b)…..
|
1977
|
1978
|
Rp 1.650.000,-
Rp 333.500,-
Rp 375.000,-
Rp 354.250,-
4,7
|
Rp 1.425.000,-
Rp 375.000,-
Rp 420.000,-
Rp 397.500,-
3,6
|
Makin
tinggi ratio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang rendah, sebaliknya kalau ratio semakin rendah berarti ada over
investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut,
mungkin karena bagian kredit, dan penagihan bekerja tidak efektif atau
mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian ratio adalah merupakan alat yang dinyatakan dalam arithmetical term
yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
financial. Sedangkan analisa ratio adalah suatu cara untuk menganalisa
hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dari
analisa ini merupakan dasar untuk dapat menintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
B. Saran
Analisa
Ratio sangat penting digunakan dalam suatu perusahaan, sebab berguna
sebagai barometer birokrasi suatu perusahaan supaya semakin maju dan
berkembang, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua kalangan
mahasiswa khususnya jurusan ekonomi akuntansi, sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanbahanmakalahsudawanstkipnh.blogspot.com/2011/11/makalah-analisa-ratio.html